07 November 2007

Tolerance & Stupidity ?

CHaT ? perilaku memilih kelompok komunitas chat emang cem macem rupa, mulai dari yang pengen tertib, santun, urakan, kampungan (ndeso) dan bego OON (Out Of Normal) berbaur dalam ajang ruang chating di jagat virtual.

Berbagai status sosial berbaur jadi satu, dari yang pengangguran, pelajar, pelacur, penjahat, pekerja hingga bangsawan eksekutif yang ingin mencicipi ruang chatpun tersaji. Pada awal berbaur mungkin terasa nyaman dengan topik "Lu Goblok Gue Ngikut" aroma-aroma asmara virtual bertebaran dengan penggoda ngeres yang datang dari status sosial yang rendah gizinya ataw memang hiper-minus-tabiat. semua bertujuan mencari teman virtual yang seiring dan seirama dengan gaya hidupnya masing masing.

Sebagai pengguna chat atau user dengan aneka ragam nama, suatu ketidaknyamanan akan semakin terasa dikala sang pencipta kata-kata mulai menonjolkan kalimat kalimat bego yang memproklamirkan bahwa dirinya paling tolol di arena chatting, dengan maksud hanya untuk mencari perhatian saja diantara sekian user name yang betah melihat tingkah lakunya.

Begitulah adanya komunitas dunia virtual yang terjadi di ruang chat, dimana pada akhirnya batas-batas kejenuhan mulai terasa dan monotone. Mereka yang tidak seiring jalan akan meninggalkan ruang untuk mengakhiri, atau memang mereka mempunyai batasan tertentu didalam memilih pergaulan yang lebih nyata dengan kalkulasi manfaat bagi dirinya, atau juga karena mereka telah menemukan seseorang untuk membuat kelompok tersendiri dalam komunitasnya yang serasi, atau dan atau hanya sebatas kopi darat saja.

Terakhir dan pada akhirnya user name yang sudah nongkrong berbulan bulan dengan maksud menjalin sahabat virtual yang bermanfaat, ternyata tidak bergizi tinggi.......C U.

Mengenal seseorang untuk menjadi teman memang sulit, Menciptakan rasa berteman sangatlah sulit, Memelihara pertemanan memang amat sangat lebih sulit, karena sebelum mampu berteman dengan baik, kita kadang lupa untuk berteman dengan diri kita sendiri....who am ai..?

Nilai sebuah pertemanan, untuk mendapatkan dan memilih seorang teman sama dengan menilai sebuah mata uang dunia (Rupiah, Dollar dan Euro). Memelihara seorang teman sama dengan nilai seluruh kekayaan manfaat isi dunia, Kehilangan satu pertemanan saja, maka anda akan kehilangan manfaat dan makna isi dunia ini.....Ceepekkdeeh..!

Jadi apakah chat menguntungkan ? apakah akan membuat ketidak manfaatan ? anda sendiri yang menentukan kelompoknya dengan gaya hidup yang bebeda............

Start looking for a friend ? ...Posisikan diri kita sebagai dia...Nilailah dia ?

Selamat Berteman...!









1 comment:

arcnos said...

I wonder if the phrase of "there is no eternal friendship, only interests are eternal" is true..